Sejarah Kabel

Lloyd Espenschied of Kew Gardens dari New York dan Herman A. Affel of Ridgewood dari New Jersey, penemu kabel coaxial.
Permintaan untuk saluran telegraf saat itu paling tidak membutuhkan ratusan gulungan kabel coaxial, jaringan telepon membutuhkan mungkin ribuan gulungan kabel, dan televisi membutuhkan ratusan ribu gulungan agar tingkat detail gambar semakin bagus. Dua kabel berpasangan coaxial juga mulai digunakan.
Di balik kecanggihan dan kehandalan kabel Fiber Optic ada cerita tentang usaha dan kerja keras dari para perintis dan penemu teknologi ini.
Tahun 1880 Alexander Graham Bell mempatenkan sebuah sistem telpon optik yang disebut dengan Photophone.

Photophone kemudian dianggap sebagai temuan yang gagal. Pada tahun 1840an fisikawan Swiss, Daniel Collodon dan fisikawan Perancis, Jacques Babinet menunjukkan bahwa cahaya dapat mengikuti aliran air yang membentuk air mancur. Kemudian fenomena ini dipopulerkan oleh fisikawan asal Inggris John Tyndall pada 1854. Seiring pergantian abad ditemukan juga bahwa batang kuarsa yang bengkok bisa membawa cahaya.
Selanjutnya orang pertama yang dianggap berhasil menampilkan gambar melalui sekumpulan serat optic adalah Heinrich Lamm. Lamm adalah seorang mahasiwa kedokteran di Munich, Jerman.

Pada tahun 1951, seorang berkebangsaan Denmark mencoba mempatenkan hasil temuannya dalam bidang fiber optic namun lembaga paten Denmark menolaknya karena dianggap menjiplak hasil karya John Logie Baird dari Inggris dan Clarence W. Hansell dari Amerika Serikat yang berjasa untuk penemuan televisi dan mesin facsimilie. Sejak saat itu tidak terdengar lagi usaha-usaha pengembangan system fiber optic.
Akhirnya di tahun 1954 Abraham van Heel dari Technical University of Delft, Belanda dan Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany dari Imperial College London, secara terpisah mengumumkan kesuksesan

Hasil ini dari percobaan Van Heel semakin baik setelah melalui hasil diskusinya denga seorang Fisikawan di bidang optik dari Amerika bernama Brien O’Brien. Van Heel kemudian menutup serat optiknya dengan bahan yang memiliki indeks bias cahaya yang lebih rendah yang bisa mengurangi dampak refleksi pada permukaan sehingga mengurangi kontaminasi dan juga efek Crosstalk antar serat.
Selanjutnya seorang dokter bernama Basil Hirschowitz dan asistennya bernama Lawrence Curtis serta seorang fisikawan C. Wilbur Peter yang sedang mengerjakan sebuah proyek untuk pemeriksaan bagian dalam

Selanjutnya seorang peneliti muda Charles K. Kao yang bekerja Standard Telecommunications Laboratories (STL) meneliti cara mengurangi atenuasi serat optic yang sudah ada saat itu. Dalam penelitiannya Dr

Dr. Kao menyatakan bahwa ia memperkirakan bisa mengurangi atenuasi sebesar 20 dB/ Km.
Beliau kemudian mengajukan dana untuk penelitiannya itu.
Sementara Dr.Kao melakukan penelitian tiga orang yang berkerja pada perusahaan Corning Glass Works, Robert Maurer, Donald Keck, Peter Schultz melakukan serangkaian uji coba untuk mendapatkan bahan yang

Selanjutnya banyak perusahaan dan lembaga yang melalukan penelitian dan pengembangan secara terus menerus hingga sampai pada pencapaian saat ini.
sumber : https://definahan2014.wordpress.com/sejarah-kabel/
1 komentar:
bagus infonya kak makasih yah
berita opini
Posting Komentar